Berspekulasi dan Bervisi Jauh Ke Depan dengan Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap

partisipasi

Di tengah hiruk pikuknya lini masa tahun 2017 ini, Kementerian ATR/BPN (Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional) punya hajatannya sendiri. Target registrasi bidang tanah dalam prona yang di taun-taun sebelom 2017 ‘cuma’ sekitar 1 juta bidang secara nasional (plus pendaftaran tanah rutin non prona 1 juta bidang, jadi 2 juta bidang), tahun ini ATR/BPN menargetkan akselerasi. Gak tanggung-tanggung lompat jadi 5 juta registrasi bidang secara nasional. 500% jek!

Ngga main-main, target 2017 itu merupakan bagian dari visi ATR/BPN untuk bisa memetakan seluruh indonesia pada tahun 2025.. sekitar 8 tahun lagi. Kenapa? ada beberapa alasan  filosofis dan substantif yang mendasari kebijakan ini:

  1. Karena sampai hari ini 2017, dari tahun 1960 (sebuah benchmark berupa momen disahkannya Undang-Undang Pokok Agraria), Indonesia belum pernah mengetahui berapa sebenarnya jumlah bidang tanah yang ada di Negeri ini.
  2. Inventarisasi buku tanah (salinan sertifikat tanah) yang ada di Kantor-Kantor Pertanahan di tiap kabupaten di Indonesia menunjukkan bahwa jumlah bidang tanah yang terdaftar sampai hari ini baru sekitar 44 juta bidang  tanah. Dan surprise, kualitas sertifikat yang merupakan produk Kantor Pertanahan ini dikeluarkan dengan dengan kualitas yang bervariasi. Kenapa begitu? ada pengaruh kebijakan politis, maupun teknis di masa lalu yang mempengaruhinya. Padahal teknologi hari gini, bisa menjadi agen percepatan.
  3. Dengan asumsi-asumsi tertentu berdasarkan jumlah bidang terdaftar, luas rata-rata per bidang dan lain-lain, Indonesia diperkirakan memiliki sekitar 100 juta hingga 125 juta bidang tanah. Artinya, masih ada lebih dari separuh bidang tanah yang perlu didaftarkan (lebih dari 50 juta bidang!), termasuk di dalamnya tanah ulayat, tanah adat dan tanah-tanah komunitas yang tersebar di seluruh wilayah indonesia, yang penting artinya untuk segera diinventarisasi.
  4. Dengan business as usual, kerja yang gini-gini ajah, kita masih membutuhkan 50 tahun lagi (bahkan lebih) untuk mendaftarkan bidang tanah sisa itu tadi, untuk tau berapa sebenarnya jumlah bidang tanah yang kita punya. Padahal, pembangunan gak bisa menunggu!

Satu-satunya cara, kita butuh revolusi. Kita butuh AKSELERASI! Jika selesai dengan dengan 5 juta bidang taun ini, taun depan target naik 7 juta, kedepannya, 2019 9 juta dan seterusnya dan seterusnya sampai jumlah bidang di Indonesia terdaftar semua.

Nah, PTSL hadir sebagai sebuah visi, sebuah solusi, ia adalah sebuah metode. Merupakan singkatan dari Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap. Kata kunci ada di Sistematis dan Lengkap, sekaligus menjadi pembeda dari kerjaan ATR/BPN taun-taun sebelomnya.:

  1. Sistematis artinya, sapu bersih, berderet-deret, sehamparan. Gak lagi sebiji disana, seuprit disini, sebidang di ujung. Keuntungannya, overlap antar bidang bisa diminimalisir.
  2. Lengkap artinya semuanya ikut. Yang kumplit alas haknya, yang masih sengketa, yang berbatasan sama kawasan hutan, yang berada di ujung kampung, yang pemukiman, yang persawahan. Semua masuk, semua asik.

Kabupaten Grobogan selalu dijadikan contoh dalam kegiatan PTSL ini. Disana, sistematis dan lengkap sudah dilakukan sejak 4 tahun yang lalu untuk memetakan seluruh Kabupaten Lengkap desa per desa. Dalam jangka waktu empat ini sudah 2/3 dari seluruh desa di Kab Grobogan terpetakan lengkap dan siap diregistrasikan.

Diadopsi dari Grobogan Kementerian ATR/BPN menyiapkan 4 komponen akselerasi berupa: Material berupa peta dasar dan citra satelir resolusi tinggi (yang digunakan sebagai peta kerja sistematis), Man yang dipayungi dengan peraturan Menteri mengenai Surveyor Kadaster Berlisensi, Method berupa PTSL ini yang merupakan turunan dari konsep fit-for-purpose land administration nya Prof. Stig, dan yang paling penting money, penganggaran dari APBN.

Sebagai sebuah metode, PTSL ini menarik. Ambisius sekaligus rasional. Revolusioner sekaligus visioner.  Saya pikir malah bisa kita catat bersama sebagai sebuah benchmark besar setelah UUPA dan PP24/97.

PTSL ini disiapkan dalam waktu mepet. Hanya sekitar 6 bulanan. Tepat di awal tahun 2017, instrumen legal dicanangkan sebagai penanda dimulainya pelaksanaan target 5 juta bidang. Dan saat ini seluruh aspek sumberdaya manusia, legal, dan penganggaran tersebu sedang diuji pelaksanaannya.

Realisasi sampai April masih jauh dari target. PTSL sebagai metode baru sedang mencari bentuk. Beberapa boleh pesimis. Tapi PTSL berhak diperjuangkan. Semaksimal mungkin!

*keterangan gambar: Pemetaan partisipatif Kabupaten Grobogan

Standardisasi Kegiatan Informasi Geospasial

 

Pengunaan istilah Informasi Geospasial telah mulai jamak digunakan publik semenjak disahkannya undang-undang nomor 4 tahun 2011 tentang informasi geospasial.

Apaan sih Informasi Geospasial? Definisi dari undang-undangnya nih:

Geospasial atau ruang kebumian adalah aspek keruangan yang menunjukkan lokasi, letak, dan posisi suatu objek atau kejadian yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi yang dinyatakan dalam sistem koordinat tertentu.

Data Geospasial yang selanjutnya disingkat DG adalah data tentang lokasi geografis, dimensi atau ukuran, dan/atau karakteristik objek alam dan/atau buatan manusia yang berada di bawah, pada, atau di atas permukaan bumi.

Informasi Geospasial (IG) adalah DG yang sudah diolah sehingga dapat digunakan sebagai alat bantu dalam perumusan kebijakan, pengambilan keputusan, dan/atau pelaksanaan kegiatan yang berhubungan dengan ruang kebumian.

Singkatnya, Informasi Geospasial itu termasuk tapi tidak terbatas sama peta-peta, atlas, gambar ukur di sertifikat tanah atau google map di smartphone anda.

Continue reading

Quasi-Zenith Satellite System di atas langit Indonesia

Quasi-Zenith Satellite system (QZSS) adalah adalah sistem satelit navigasi lokal yang dikendalikanoleh pemerinah Jepang dalam National Space Development Program. Area yang dicakup oleh sistem satelit ini adalah Asia Timur dan Oceania. Orbit QZSS yange berbentuk ellips asimetris juga terlihat melewati Kepulauan Maluku dan Nusa Tenggara di Timur Indonesia.

qzss

Track Orbit QZSS (Wikipedia)

Space segment (Segmen angkasa) QZSS akan terdiri dari 3 satelit yang terletak di Highly Elliptical Orbit (HEO) antara 32000-40000 km di atas permukaan bumi.Hingga sekarang baru satu satelit yang telah mengorbit, Michibiki. Memiliki orbit berbentuk elliptical, QZSS didesain sedemian rupa sehingga minimal satu satelit dapat terpantau sepanjang waktu dari daratan Jepang. Sementara itu, ground segment QZSS terdiri dari master control station, tracking control station, laser ranging station dan stasiun monitoring yang terletak di Okinawa (Jepang), Bangalore (India), Canberra (Australia), Bangkok (Thailand) dan Hawaii (Amerika Serikat). Tujuan utama QZSS diorbitkan adalah untuk keperluan komunikasi (video, audio dan data) dan keperluan penentuan posisi (Wikipedia, 2015).

Qzss-01-120s2

Orbit elips asimetris QZSS (Wikipedia)

Continue reading

Tanah Air Indonesia Dalam Konteks Spasial

Salah satu subjek yang tiga bulan terakhir saya pelajari di Melbourne adalah mengenai infrastruktur data spasial. Sebuah konsep hebat yang terdiri dari policy, network, data, standards dan people dalam sebuah kesatuan. Dengan satu tujuan: decision making based on spatial data. Australia sendiri sudah lama mengimplementasikan konsep ini. Baik dalam skala regional (ANZLIC), federal (OSP, AGIMO) maupun di lingkup state (land Victoria misalnya).

Di akhir masa perkuliahan semester pertama ini, saya sadar bahwa saya terlalu sibuk hanya melihat dan membahas SDI di Australia. Dan lupa mengecek sejauh mana perkembangan dunia spasial di Indonesia.  Dalam rangka update informasi tentang instansi, saya dikejutkan dengan tampilan baru website BPN RI. Tampilannya segar, interaktif, dan sangat user friendly. Really not bad!

Ternyata pula, kejutannya tidak berhenti disitu. Salahsatu link di halaman bawah website BPN adalah link berjudul Geospasial untuk Negeri. Hey, apakah ini yang saya cari: infrastruktur data spasial  Indonesia? Segera saya klik link Geospasial untuk negeri tersebut. Image

Link tersebut ternyata membahwa saya ke tanahair.indonesia.go.id. Portal ini didedikasikan oleh Badan Informasi Geospasial untuk menyajikan spasial data Indonesia. Platform yang digunakan adalah online web mapping ArcGIS. Data-data yang tersedia lumayan banyak dan bisa didownload. Sayangnya penjelajahan singkat di portal tersebut berujung kepada beberapa missing link.

Image

Belum sempat saya menjelaskan satu persatu dalemannya. mungkin lain kali akan saya post di blog ini. Situs tanahair.indonesia.go.id merupakan awal yang baik sebagai representasi infrastruktur data spasial nasional Indonesia. Diperlukan sedikit usaha lagi untuk membangun platform sendiri dan menyediakan dedicated technical team bersama dengan sumber daya manusia dan set peraturan yang menjadi supportnya. Cita2 membangun masyarakat melek spasial sangat memerlukan SDI. Mari kita bangun bersama.

How To Work with Land Desktop – Tutorial Generate Contour via Global Mapper

Keseluruhan wilayah indonesia, bahkan nyaris seluruh bagian dunia, saat ini sudah memiliki peta SRTM. Peta SRTM (Shuttle Radar Topography Mission) adalah DEM (Digital elevation Model) hasil penelitian internasional yang bertujuan mendapatkan model elevasi digital pada skala global kecil dari 56 o Lintang Selatan hingga 60 o Lintang Utara untuk menghasilkan database bumi dalam bentuk topografi digital yang memiliki resolusi tinggi yang paling lengkap.

Anda bisa mendownload peta SRTM di alamatnya langsung srtm.csi.cgiar. org pilih SRTM Data Search and Download untuk mendownload data pada area yang anda inginkan. Gratis!

Continue reading

How to Work with Land Desktop – Mengekstraksi Alignment Horizontal

Download Alignment

Di Land Desktop, anda bisa membuat horizontal alignment menggunakan polyline yang divariasikan dengan dengan kurva-kurva tertentu menggunakan menu Line/Curve sesuai kebutuhan dan spek yang diminta.

Kali ini saya akan mengajak anda untuk mengekstrak horizontal alignment yang sudah jadi. Catatan, untuk Civil 3D pekerjaan ini lebih cepat dan otomatis.

Saya memiliki sebuah Alignment berupa polyline yang sudah finishing dalam bentuk drawing. Anda bisa mendownloadnya disini. Alignment ini terdiri dari polyline dan kurva yang sudah saya join. Saya ingin melakukan stakeout alignment ini ke lapangan. Apa yang harus saya lakukan? Betul. Mengekstrak koordinat alignment!

Continue reading

How to Work with Land Desktop – Import Point pada Autocad Map 3D 2011

Mengimport point menggunakan autocad map 3d 2011

Setelah tidak dikembangkan lagi semenjak 2010, fungsi-fungsi Land Desktop kemudian difasilitasi oleh beberapa software lain keluaran autodesk. Civil 3D misalnya, software ini memfasilitasi pengguna Land Desktop yang menggunakannya untuk pekerjaan pembuatan desain jalan raya, penghitungan cut n fill dan beberapa project sejenis yang membutuhkan pembuatan kontur dan analisis terrain.

Berbagai kemudahan juga ternyata bisa diperoleh dari penggunaan Civil 3D. contoh untuk pembuatan desain jalan dengan adanya otomatisasi pembuatan long dan cross section, kurva-kurva, sekaligus setting superelevasi. Pembuatan terrain/surface pun mampu dihandel dengan baik oleh Civil 3D. meski dengan cara yang sedikit agak rumit dibandingkan Land Desktop, Pembuatan Terrain tersebut dari sekumpulan Point dimanagenya dengan baik.

Saya pikir pengguna Land Desktop harus segera beralih ke Civil 3D, karena kedepannya Civil 3Dlah yang akan terus dikembangkan. Dan saya yakin kemudahan demi kemudahan yang memdukung pekerjaan desain akan terus tercipta di masa yang akan datang.

Continue reading