this post is a short explaination of avoidant personality i gathered from Ms. Syachdan, a Master Degree student at Faculty of Pshycology, UNPAD BAndung. So far, i feel that this is me, but not not me at all. 🙂
AVOIDANT PERSONALITY
Â
Mungkin anda pernah melihat ada orang yang dalam kelas kelihatannya sungguh-sungguh ingin berpartisipasi dalam diskusi, tapi tidak banyak bicara bahkan hampir tidak bicara sama sekali, merasa canggung dan tidak nyaman ketika harus berbicara. Ada juga yang sepanjang pesta, orang tersebut hanya duduk diam di pojok mengharapkan orang datang menghampiri dan mengajaknya mengobrol. Seseorang seperti ini yang tertutup, menjaga jarak, penuh dengan keragu-raguan, takut dihina, tidak berani menghadapi orang lain, kikuk dan tidak senang terlibat dalam suatu persaingan karena semua hal tersebut dirasakan kurang nyaman. Individu dengan ciri-ciri seperti ini menunjukkan pola avoidant personality (Kepribadian Penghindar). Individu ini hanya memiliki satu atau dua orang teman yang mereka percayai, menyendiri dan membuat diri mereka sendiri nyaris tidak terlihat, kasar namun sensitif terhadap kritik dari orang lain. Mereka membesar-besarkan potensi ancaman sehingga mereka sampai harus mengorbankan potensi kemajuan diri sendiri. Mereka menolak setiap perubahan dalam hidup yang bisa membuat mereka lebih terbuka dalam interaksi sosial. Namun di sisi lain, mereka sangat mendambakan cinta sejati, kedekatan yang tulus, kebahagiaan serta kepuasaan hidup. Mereka menganggap jiwa mereka terlalu hina hingga mereka harus menarik diri ke ruang privasi mereka, dimana mereka sendirian dengan segala kekurangan mereka. Continue reading